(Peer Review + Similarity) KAJIAN EKONOMI PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE (STUDI KASUS DI PESISIR PANTAI SITUBONDO)

PRAWITASARI, SAPTYA (2022) (Peer Review + Similarity) KAJIAN EKONOMI PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE (STUDI KASUS DI PESISIR PANTAI SITUBONDO). -, Universitas Muhammadiyah Jember.

[img] Text
KAJIAN EKONOMI PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE (STUDI KASUS DI PESISIR PANTAI SITUBONDO).pdf

Download (2MB)

Abstract

ujuan utama penelitian ini adalah untuk menghitung nilai ekonomi kerusakan hutan mangrove di pesisir pantai Situbondo. Tujuan lebih spesifik lagi adalah untuk: (1) menghitung kerusakan fisik hutan mangrove di pesisir pantai Situbondo, yakni dampak abrasi gelombang pasang sebagai akibat berkurangnya luas hutan mangrove, antara lain: berkurangnya jumlah dan jenis flora serta fauna, kerusakan rumah di sekitar pantai dan lain-lain, (2) menghitung nilai ekonomi hutan mangrove dengan melakukan analisis biaya dan manfaat dari hutan mangrove di pesisir pantai Situbondo sebagai zona penyangga, zona transisi, pengatur daerah aliran sungai, pengontrol sedi-mentasi, manfaat rekreasi, manfaat tempat bertelurnya berbagai jenis ikan dan nilai ekonomi flora serta fauna lainnya, dan (3) memberikan masukan bagi proses pengambilan keputusan. Penelitian ini dilakukan di hutan mangrove pesisir pantai Situbondo dan daerah sekitarnya dengan pertimbangan: (a) merupakan daerah dengan hutan mangrove yang banyak beralih fungsi menjadi pertambakan, dan (b) usaha perlindungan dan renovasi hutan mangrove senantiasa dibayangi terjadinya kegagalan. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh hasil (a) perkembangan luas hutan mangrove di Kabupaten Situbondo cenderung mengalami penurunan yang cukup drastis, dari luas 320,5 ha (1997) turun 9,19 % menjadi 290,65 ha (2002). Lima tahun kemudian (tahun 2007) penurunan lebih tajam lagi yaitu sebesar 24,26%, sehingga menjadi 220,15 ha. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan luas hutan mangrove tersebut adalah : (1) pembangunan tambak secara besar-besaran, (2) aktivitas nelayan dan masyaralat setempat dalam rangka mencari sumberdaya laut dan (3) bencana alam dan faktor lingkungan lainnya, (b) kerusakan fisik pada hutan mangrove di pesisir pantai Kabupaten Situbondo adalah kerusakan dan berkurangnya luas hutan mangrove. Kondisi hutan mangrove seperti ini selanjutnya menimbulkan kerugian dalam bentuk : (1) meningkatnya jumlah rumah rawan gempuran gelombang pasang, (2) berkurangnyanya jumlah dan jenis flora serta fauna, (3) menurunnya penghasilan nelayan di sekitar hutan mangrove yang rusak, dan (c) analisis ekonomi hutan mangrove di Kabupaten Situbondo sebagai zona penyangga, zona transisi, pengatur daerah aliran sungai, pengontrol sedimentasi, manfaat rekreasi, manfaat tempat bertelurnya berbagai jenis ikan dan nilai ekonomi flora serta fauna lainnya menunjukkan bahwa nilai manfaat konservasi hutan mangrove lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, artinya proyek konservasi hutan mangrove layak untuk dikembangkan.

Item Type: Peer Review
Subjects: 600 Technology and Applied Science > 630 Farm, Farming
Depositing User: Saptya Prawitasari
Date Deposited: 19 Feb 2022 05:58
Last Modified: 20 Oct 2023 06:31
URI: http://repository.unmuhjember.ac.id/id/eprint/13067

Actions (login required)

View Item View Item