ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGATN. W PADA KLIEN NY.M DENGAN KASUS HIPERTENSI DIPUSKESMAS KARANGDUREN KABUPATEN JEMBER

ANDRIANI, DEWINTA SEPTI (2017) ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGATN. W PADA KLIEN NY.M DENGAN KASUS HIPERTENSI DIPUSKESMAS KARANGDUREN KABUPATEN JEMBER. Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Jember.

[img] Text
sampul ganti transparan.pdf

Download (79kB)
[img] Text
bagian awal 3x.pdf

Download (221kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (10kB)
[img] Text
BAB I 2x.pdf

Download (97kB)
[img] Text
BAB II kti dewinta 2x.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (272kB)
[img] Text
BAB III evaluasi 3x.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (291kB)
[img] Text
BAB IV REVISI 2x.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (116kB)
[img] Text
BAB V 2x.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (92kB)
[img] Text
ARTIKEL.pdf

Download (101kB)

Abstract

World Health organization (WHO) dan the International Society of Hypertension (ISH) menetapkan bahwa hipertensi merupakan kondisi ketika tekanan darah dari 140 mmHg dan tekanan darah diastole 90 mmHg. Nilai ini merupakan hasil rerata minimal dua kali pengukuran setelah melakukan dua kali atau lebih kontak dengan petugas kesehatan. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling umum ditentukan dalam kedokteran primer. Kkomplikasi hipertensi dapat mengenai beberapa target seperti jantung, otak, ginjal, mata, dan arteri perifer. Kerusakan organ-organ tersebut bergantung seberapa tinggi tekanan darah dan seberapa lama tekanan darah tinggi tersebut tidak terkontrol dan tidak diobati. Studi menunjukkan bahwa penurunan rerata tekanan darah sistolik dapat menurunkan risiko mortalitas akibat penyakit jantung iskemik atau stroke. Salah satu guideline terbaru dann dapat dijadikan acuan di Indonesia adalah guideline Joint National Committee (JNC) 8 tahun 2014. Rekomendasi JNC 8 dibuat berdasarkan bukti-bukti dari berbagai studi acak terkontrol. Dua poin baru yang penting dalam guideline JNC 8 ini adalah perubahan target tekanan darah sistolik pada pasien berusia 60 tahun ke atas menjadi <150 mmHg dan target tekanan darah pada pasien dewasa dengan diabetes atau penyakit ginjal kronik berubah menjadi <140/90 mmHg. Modivikasi gaya hidup, meskipun tidak dijelaskan secara detail juga tetap masuk dalam algoritma JNC 8 ini. (JNC VIII, 2014) Berdasarkan pengkajian yang penulis dapatkan pada Tn. M yang berusian 54 tahun, klien mengatakan memiliki penyakit Hipertensi kurang lebih sejak 5 tahun yang lalu. Berdasarkan pada pengkajian tersebut terdapat persamaan dengan tinjauan teori menurut Triyanto (2014), yakni insidensi hipertensi meningkat sering dengan pertambahan usia, dan pria 35-50 tahun serta wanita pasca menopause memiliki resiko lebih tinggi menderita hipertensi. Menurut peneliti, semakin bertambahnya usia seseorang maka elasitas pembuluh darah akan semakin menurun sehingga menyebabkan terjadinya vasokontraksi pada pembuluh darah. Sehingga membuat aliran darah semakin cepat dan akan mengakibatkan tekanan darah tinggi. Berdasarkan pengkajian yang penulis dapatkan pada Tn. M adalah mengatakan nyeri bagian kepala belakang, skala nyeri 6, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri datang sewaktu-waktu, tanda-tanda vital TD : 210/90 mmHg, RR : 20x/menit, N : 80x/menit, klien mengatakan lemas, tangan dan kaki merasa kesemutan dan pegal-pegal. Berdasarkan pada pengkajian tersebut terdapat persamaan dengan tinjauan teoritas menurut ( Muttaqin, 2012), keluhan utama pada pasien hipertensi yakni sakit kepala, peningkatan tekanan darah >140/90 mmHg, pusing atau migran, rasa berat di tengkuk, lemah dan lelah, dan muka pucat. Aktivitas dan istirahat seperti : keletihan atau kelelahan, nafas pendek, penurunan toleransi terhadap aktivitas. Menurut peneliti nyeri kepala pasien hipertensi terjadi karena adanya peningkatan tekanan vasekuler serebral. Berdasarkan pengkajian yang penulis dapatkan pada Tn. M adalah klien tidak memiliki gangguan penglihatan atau kekaburan. Berdasarkan pada pengkajian tersebut terdapat kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus yakni menurut ( Priharjo, 2013) pada klien dengan Hipertensi biasanya mengalami gangguan ginjal, gangguan penglihatan atau kekaburan pandangan, perabaan atau sentuhan menurun. Hal ini tidak dijumpai pada klien dikarenakan penyakit hipertensi yang dialami tidak begitu parah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 600 Technology and Applied Science > 610 Medicine and Health
Divisions: Faculty of Health > Diploma of Nursing (D3)
Depositing User: Perpustakaan UM Jember
Date Deposited: 10 Jun 2021 03:34
Last Modified: 10 Jun 2021 03:34
URI: http://repository.unmuhjember.ac.id/id/eprint/10271

Actions (login required)

View Item View Item