(Similarity + Document) Optimalisasi Teknologi Produsi True Shallot Seed (Biji Biologi) Bawang Merah (Allium ascalonicum L)

WIDIARTI, WIWIT and Wijaya, Insan and UMARIE, ISKANDAR (2017) (Similarity + Document) Optimalisasi Teknologi Produsi True Shallot Seed (Biji Biologi) Bawang Merah (Allium ascalonicum L). Agritrop, Indonesia.

[img] Text
Daftar Isi dan Naskah.pdf

Download (1MB)
[img] Text
POTENSI HASIL DAN KONTRIBUSI SIFAT AGRONOMI TERHADAP HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. MERRIL) P.pdf

Download (362kB)
[img] Text
POTENSI HASIL DAN KONTRIBUSI SIFAT AGRONOMI TERHADAP.pdf

Download (324kB)
[img] Text
Vol 14 no 1 2016 1.pdf

Download (859kB)
[img] Text
Vol 14 no 1 2016 2.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penggunaan True Shallot Seed (TSS) untuk produksi umbi bawang merah belum banyak dilakukan di Indonesia. Ketersediaan TSS sebagai benih bawang merah yang sehat dan berdayahasil tinggi masih sangat terbatas karena belum banyak yang memproduksi TSS. Masalah utama dalamp roduksi TSS di Indonesia adalah kemampuan berbunga dan menghasilkan biji varietas-varietas bawang merah masih rendah, terutama di dataran rendah. Tujuan jangka pendek: ditemukan teknik pembungaan dan pembentukan biji bawang merah untuk memproduksi TSS. Tujuan jangka panjang: tersedia teknologi budidaya bawang merah menggunakan biji (TSS) sebagai bahan tanam. Target yang akan dicapai adalah diperoleh paket teknologi produksi True Shallot Seed (biji biologi) yang efektif dan efesien pada bawang merah, sehingga memudahkan masyarakat untuk memproduksi TSS secara masal. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember pada bulan Maret sampai Juni 2017. Rancangan yang digunakan adalah Split plot yang disusun secara Faktorial, dengan 3 ulangan, faktor utama penggunaan konsentrasi ZPT dengan 3 level pemberian, Z1 = GA3 konsentrasi 50 ppm, Z2 = GA3 konsentrasi 100 ppm, Z3 = GA3 konsentrasi 150 ppm dan anak petak adalah vernalisasi, terdiri dari 4 level, V0: tanpa vernalisasi, V1: vernalisasi 2 minggu, V2: vernalisasi 4 minggu, dan V3: vernalisasi 6 minggu, sebagai faktor ke dua. Karakter agronomis yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, diameter umbi, dan berat umbi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengaruh faktor utama yaitu: pemberian GA3 dengan berbagai konsentrasi belum menunjukkan pengaruh nyata terhadap semua karakteristik morfologi tanaman bawang merah. Sedangkan pengaruh anak petak yaitu waktu vernalisasi bibit, menunjukkan pengaruh yang nyata, disemua karakteristik morfologi tanaman bawang merah yang diamati. Hasil uji lanjut dengan LSD 0,05, menunjukkan perlakuan pendinginan pada bibit bawang merah berbeda nyata dengan kontrol, pada semua karakteristik morfologi tanaman bawang merah yang diamati, sedangkan antar perlakuan pendinginan (V1, V2, dan V3), tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada semua karakter yang diamati. Pengaruh interaksi antara konsentrasi ZPT dengan Pendinginan bibit, belum menunjukkan pengaruh yang nyata pada semua karakteristik morfologi tanaman bawang merah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, diameter umbi, dan berat umbi.

Item Type: Peer Review
Uncontrolled Keywords: bawang merah, vernalisasi dan True Shallot Seed (TSS).
Subjects: 600 Technology and Applied Science > 630 Farm, Farming > 635 Garden Crops, Horticulture, Vegetables
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agrotechnology (S1)
Depositing User: Iskandar Umarie
Contact Email Address: iskandarumarie@unmuhjember.ac.id
Date Deposited: 20 Jul 2023 03:50
Last Modified: 20 Jul 2023 03:50
URI: http://repository.unmuhjember.ac.id/id/eprint/17689

Actions (login required)

View Item View Item