RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU OTOMATIS BERBASIS IoT UNTUK PROSES FERMENTASI TEMPE

RODI, AHMAD (2024) RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU OTOMATIS BERBASIS IoT UNTUK PROSES FERMENTASI TEMPE. Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Jember.

[img] Text
1. PENDAHULUAN.pdf

Download (2MB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
3. BAB I.pdf

Download (1MB)
[img] Text
4. BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
5. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
6. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
7. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (577kB) | Request a copy
[img] Text
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB)
[img] Text
9. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai yang difermentasi. Fermentasi tempe dipengaruhi oleh beberapa faktor penting yang menentukan keberhasilan dan kualitas akhir tempe, salah satunya yaitu suhu. Proses fermentasi memerlukan kondisi lingkungan yang hangat dan lembap. Di musim dingin, jamur tempe mungkin tidak tumbuh dengan baik, yang dapat memperlambat fermentasi. Oleh karena itu, diperlukan alat yang dapat mengatur suhu untuk mempercepat proses fermentasi tempe. Alat fermentasi tempe berbasis IoT adalah perangkat pengatur suhu yang menggunakan teknologi IoT untuk memastikan suhu optimal yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur tempe. Langkah–langkah penelitian alat ini adalah studi literatur, pembuatan hardware, pembuatan software, pengujian alat dan analisis. Dengan menggunakan ESP8266 sebagai pusat pengendalian sistem. ESP8266 menerima data dari sensor DHT11 dan panel surya, memproses data tersebut, dan kemudian menentukan tindakan yang diperlukan, Selain itu, ESP8266 juga dapat mengirim data ke smartphone melalui koneksi Wi- Fi untuk pemantauan jarak jauh. sensor DHT 11 untuk mendeteksi suhu, kipas untuk menurunkan suhu jika suhu terlalu tinggi. Kipas ini juga bisa membantu menjaga sirkulasi udara yang baik di sekitar area fermentasi. Lampu diaktifkan atau dinonaktifkan berdasarkan kondisi lingkungan yang diukur. Lampu digunakan untuk tambahan pemanasan jika suhu terlalu rendah, dan smartphone dapat digunakan untuk memantau perkembangan proses fermentasi tempe melalui aplikasi Blynk. Implementasi dari penelitian ini adalah menciptakan alat yang dapat mempercepat proses fermentasi tempe sekaligus mengatur dan memantau suhu secara online menggunakan ap likasi Blynk melalui smartphone. Berdasarkan pengujian, alat fermentasi tempe berbasis IoT ini mampu mempercepat proses fermentasi tempe hingga 22 jam dengan suhu optimal antara 37ºC hingga 38ºC. Selain mempercepat proses fermentasi, alat ini juga mampu memantau suhu selama proses fermentasi tempe.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: DHT11, Tempe Fermentation, IoT, Temperature Controller
Subjects: 600 Technology and Applied Science
600 Technology and Applied Science > 620 Engineering
600 Technology and Applied Science > 620 Engineering > 629 Other Branches of Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Electronics Engineering (S1)
Depositing User: Ahmad Rodi
Date Deposited: 06 Jul 2024 01:11
Last Modified: 06 Jul 2024 01:11
URI: http://repository.unmuhjember.ac.id/id/eprint/21257

Actions (login required)

View Item View Item