Evaluasi Tindakan Primary Percutaneous Coronary Intervention pada Pasien Infark Miokard Akut Stemi dengan Diagnosa Penurunan Curah Jantung di Ruang Iccu RSD Dr. Soebandi Jember
Purbowati, Wulan (2025) Evaluasi Tindakan Primary Percutaneous Coronary Intervention pada Pasien Infark Miokard Akut Stemi dengan Diagnosa Penurunan Curah Jantung di Ruang Iccu RSD Dr. Soebandi Jember. Profession Education thesis, Universitas Muhammadiyah Jember.
![]() |
Text
1. PENDAHULUAN (1).pdf Download (872kB) |
![]() |
Text
2. ABSTRAK (1).pdf Download (718kB) |
![]() |
Text
3. BAB I (1).pdf Download (620kB) |
![]() |
Text
4. BAB II (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
5. BAB III (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (614kB) | Request a copy |
![]() |
Text
6. BAB IV (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
7. BAB V (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (495kB) | Request a copy |
![]() |
Text
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (721kB) |
![]() |
Text
9. LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Pendahuluan: Infark miokard akut (IMA) merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia, dipengaruhi oleh farktor genetik dan gaya hidup. Percutaneous Coronary Intervention (PCI) adalah terapi pilihan utama untuk pasien IMA presentasi klimis Elevasi Segmen ST (STEMI) dalam 12 jam sejak timbul gejala, dengan elevasi ST persisten atau left bundle branch block (LBBB). Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan PCI pada pasien IMA dengan diagnosis penurunan curah jantung di ruang ICCU RSD dr. Soebandi Jember. Metode: desain studi yang digunakan adalah studi kasus berdasarkan asuhan keperawatan di ruang ICCU RSD dr. Soebandi Jember. Hasil: ketiga pasien menunjukkan ketidakstabilan tekanan darah, dengan peningkatan tekanan sistolik sebesar 20–39 mmHg dan diastolik 10–20 mmHg dibandingkan nilai awal, terutama pada pasien 1 frekuensi nadi stabil pada hari pertama. Frekuensi napas seluruh pasien berada dalam rentang 21–30 kali/menit. Pasien 1 mengalami hipotermia ringan (suhu <35,9°C) dan ekstremitas akral yang dingin. Saturasi oksigen terjaga baik pada seluruh pasien karena mendapatkan terapi oksigen (nasal kanul 3 lpm pada pasien 1 dan 2, simple mask 8 lpm pada pasien 3. Pada hari ketiga, tekanan darah pasien 1 mengalami peningkatan sistolik 10–25 mmHg dan diastolik 4–21 mmHg dari nilai sebelumnya. Pasien 2 dan 3 menunjukkan tekanan darah mendekati normal dalam rentang 110–130/60–70 mmHg dan frekuensi nadi stabil sekitar 80x/menit. Pada salah satu pasien mengalami oliguri. Kesimpulan: berdasarkan hasil penelitian pada periode 16–22 Juni 2025 di ruang ICCU RSD dr. Soebandi Jember, pasien yang menunjukkan ketidakstabilan tekanan darah, denyut jantung (HR), saturasi oksigen (SpO₂), dan produksi urine tidak normal memiliki risiko tinggi mengalami penurunan curah jantung setelah menjalani PCI.
Kata kunci: infark miokard akut STEMI, percutaneous coronary intervention, penurunan curah jantung
ContributionNama Dosen PembimbingNIDN/NIDKDosen PembimbingSusilo, CiptoNIDN0715077001
Item Type: | Thesis (Profession Education) |
---|---|
Keywords/Kata Kunci: | Infark Miokard Akut STEMI, Percutaneous Coronary Intervention, Penurunan Curah Jantung |
Subjects: | 600 Technology and Applied Science > 610 Medicine and Health |
Divisions: | Faculty of Health > Nurse Profession Education |
Depositing User: | Wulan Purbowati | wulanpurbowati2236@gmail.com |
Date Deposited: | 23 Jul 2025 04:23 |
Last Modified: | 23 Jul 2025 04:23 |
URI: | http://repository.unmuhjember.ac.id/id/eprint/25809 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |