Interval Penyemprotan Campuran Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) dan Tembakau (Nicotiana tabaccum L.) terhadap Penyakit Antraknosa (Colletotrichum sp.) dan Hasil Dua Varietas Cabai

Ariskadewi, Linda Dwi (2020) Interval Penyemprotan Campuran Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) dan Tembakau (Nicotiana tabaccum L.) terhadap Penyakit Antraknosa (Colletotrichum sp.) dan Hasil Dua Varietas Cabai. Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Jember.

[img] Text
a. PENDAHULUAN.pdf

Download (2MB)
[img] Text
b. RINGKASAN.pdf

Download (302kB)
[img] Text
c. BAB 1.pdf

Download (315kB)
[img] Text
d. BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (470kB) | Request a copy
[img] Text
e. BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (459kB) | Request a copy
[img] Text
f. BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (574kB) | Request a copy
[img] Text
g. BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (302kB) | Request a copy
[img] Text
h. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (396kB)
[img] Text
i. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Cabai (Capsicum annum L.) termasuk dalam golongan enam besar dari komoditas sayuran yang diekspor Indonesia. Dalam meningkatkan produktifitas baik dari segi kualitas maupun kuantitas, penanaman cabai besar seringkali menghadapi berbagai kendala. Salah satu jenis penyakit yang sering menyerang adalah penyakit antraknosa. Penggunaan ekstrak sirih dan tembakau serta pemilihan varietas cabai yang tepat menjadi salah satu alternatif untuk mengendalikan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum sp. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui interval penyemprotan campuran ekstrak sirih dan tembakau yang paling efektif dalam pengendalian penyakit antraknosa pada dua varietas tanaman cabai (2) Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan hasil dari dua varietas cabai terhadap interval penyemprotan campuran ekstrak sirih dan tembakau. Penelitian ini dilakukan secara faktorial (3x2) dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah interval penyemprotan terdiri dari 5 hari, 10 hari, dan kontrol sebagai pembanding. Faktor kedua adalah varietas cabai terdiri dari varietas Imola dan varietas Imperial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interval penyemprotan terbaik yaitu pada perlakuan P1 : 5 hari sekali dengan rerata jumlah buah pertanaman 37 buah, rerata berat buah per tanaman 363 g, dan rerata intensitas tanaman terserang 7%. Perlakuan varietas cabai terbaik yaitu pada perlakuan V1 : varietas Imola dengan rerata jumlah buah per tanaman 35 buah, rerata berat buah per tanaman 349 g, dan rerata intensitas tanaman terserang 8%. Dan interaksi terbaik yaitu pada perlakuan P1V1 dengan rerata jumlah buah per tanaman 39 buah dan rerata berat buah per tanaman 391 g.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 600 Technology and Applied Science > 630 Farm, Farming > 632 Plant Injuries
600 Technology and Applied Science > 630 Farm, Farming > 635 Garden Crops, Horticulture, Vegetables
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agrotechnology (S1)
Depositing User: Ariskadewi Linda Dwi
Date Deposited: 27 Feb 2020 05:46
Last Modified: 27 Feb 2020 05:46
URI: http://repository.unmuhjember.ac.id/id/eprint/3672

Actions (login required)

View Item View Item