Dinamika Akar Kedelai (Glycine max (L.) Merill) Pada Pengolahan Tanah, Pengklentekan Daun Tebu Dan Penggunaan Pupuk Organik Humakos Pada Sistem Tumpangsari Tebu Kedelai

Hidayah, Nur (2019) Dinamika Akar Kedelai (Glycine max (L.) Merill) Pada Pengolahan Tanah, Pengklentekan Daun Tebu Dan Penggunaan Pupuk Organik Humakos Pada Sistem Tumpangsari Tebu Kedelai. Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Jember.

[img] Text
ARTIKEL.pdf

Download (850kB)
[img] Text
PENDAHULUAN.pdf

Download (3MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (352kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (190kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (536kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (380kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (757kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (170kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujua nuntuk mengetahui pengaruh perbedaan pengolahan lahan, perbedaan waktu pengklentekan daun tebu dan perbedaan pemberian dosis pupuk organik humakos pada dinamika akar kedelai pada sistem tumpangsari dengan tanaman tebu (Saccharum offical L). Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata no.49 kecamatan Sumbersari, kabupaten Jember. Dimulai dari tanggal 10 Desember 2018 – 15 Maret 2019 dengan ketinggian ±89 meter diatas permukaan laut (mdpl). Menggunakan rancangan Petak Petak Terbagi atau Split Split Plot, yang terdiri dari tiga faktor, petak utama yaitu olah lahan (L) : (L1) singkal, (L2) singkal-rotary dan (L3) singkal-rotary-rotary. Anak petak yaitu pengklentekan daun tebu (P): (P1) pengklentekan umur 45 hari setelah tanam (hst), (P2) pengklentekan umur 60 hari setelah tanam (hst) dan (P3) pengklentekan umur 80 hari setelah tanam (hst), dan anak-anak petak yaitu pemberian pupuk organik humakos (H): (H1) dengan dosis 40 ml + 2liter air, (H2) dengan dosis 60ml+ 4liter air dan (H3) dengan dosis 120ml+ 6 liter air, masing-masing perlakuan diulang sebanyak dua kali dengan jarak tanam 10 cm X 20 cm. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan olah lahan memberikan hasil nyata pada jumlah akar efektif setelah panen dan berpengaruh tidak nyata pada parameter lainnya. Perlakuan pengklentekan daun tebu memberikan hasil nyata pada kelembapan tanah dan tidak nyata pada parameter lainnya. Perlakuan pupuk organik humakos memberikan hasil sangat nyata pada jumlah bintil akar total, jumlah bintil akar efektif saaat berbunga, bobot kering bintil akar efektif, bobot bintil akar total, panjang akar, berat kering daun, berpengaruh nyata pada jumlah bintil akar efektif setelah panen, suhu harian tanah, kelembapan tanah, nilai kesetaraan lahan dan berpengaruh tidak nyata pada berat kering akar dan berat kering tajuk. Interaksi olah lahan dan pengklentekan daun tebu memberikan hasil tidak nyata pada semua parameter pengamatan. Interaksi olah lahan dan pupuk organik humakos memberikan hasil tidak nyata pada semua parameter pengamatan. Interaksi pengklentekan daun tebu dan pupuk organik humakos memberikan hasil sangat nyata pada suhu harian tanah, berpengaruh nyata pada kelembapan tanah dan berpengaruh tidak nyata pada parameter lainnya. Interaksi olah lahan, pengklentekan daun tebu dan pupuk organik humakos memberikan hasil tidak nyata pada semua parameter pengamatan. Kata Kunci :Tumpangsari, Tebu, Kedelai.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 600 Technology and Applied Science
600 Technology and Applied Science > 630 Farm, Farming
Divisions: Faculty of Agriculture > Department of Agrotechnology (S1)
Depositing User: Dinda Novitasari
Date Deposited: 07 Dec 2020 02:36
Last Modified: 07 Dec 2020 02:36
URI: http://repository.unmuhjember.ac.id/id/eprint/7168

Actions (login required)

View Item View Item