REPRESENTASI MAKNA PESAN MELALUI GERAKAN TARIAN SAKAROSA DI KABUPATEN BANYUWANGI KECAMATAN GLENMORE



YULIAWATI, ADISTI (2025) REPRESENTASI MAKNA PESAN MELALUI GERAKAN TARIAN SAKAROSA DI KABUPATEN BANYUWANGI KECAMATAN GLENMORE. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER.

[thumbnail of 1. PENDAHULUAN.pdf] Text
1. PENDAHULUAN.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of 2. ABSTRAK.pdf] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (521kB)
[thumbnail of 3. BAB I.pdf] Text
3. BAB I.pdf

Download (642kB)
[thumbnail of 4. BAB II.pdf] Text
4. BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (761kB) | Request a copy
[thumbnail of 5. BAB III.pdf] Text
5. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (548kB) | Request a copy
[thumbnail of 6. BAB IV.pdf] Text
6. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[thumbnail of 7. BAB V.pdf] Text
7. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (532kB) | Request a copy
[thumbnail of 8. DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (658kB)
[thumbnail of 9. LAMPIRAN .pdf] Text
9. LAMPIRAN .pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Seni tari memiliki peran sebagai ruang kreatif, mengembangkan skill atau
bakat, dan media komunikasi. Tari Sakarosa adalah salah satu tari kreasi yang
memiliki keunikan dan keunggulan budaya terlahir asal Banyuwangi,
menggambarkan semangat dan dinamika kehidupan masyarakat Glenmore, erat
sekali kaitannya dengan industri perkebunan tebu dan pabrik gula. Tari Sakarosa
merepresentasikan kerja keras, kegigihan, serta cita-cita akan harapan masyarakat
terhadap kemajuan dan kesejahteraan. Keberadaan Tari Sakarosa masih kurang
dikenal secara luas, baik di Banyuwangi itu sendiri maupun di luar daerah. Faktor
dari masalah ini yaitu minimnya dokumentasi, kurangnya publikasi, dan persaingan
dengan budaya modern yang lebih populer serta menarik, sehingga menjadi
tantangan dalam upaya pelestariannya. Metode dalam kajian ini adalah pendekatan
deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara
mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teori yang digunakan Beyond Human
Communication. Makna yang terkandung dalam Tari Sakarosa terbagi menjadi
beberapa bagian yaitu meliputi pada gerakan Tari Sakarosa 1 : a) Pendungo yang
bermakna bentuk wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, b)
Ngoyong/Lembeyan yang bermakna gerakan transisi sebagai menjembatani
gerakan selanjutnya, c) Sabetan-Nyisir yang bermakna penggambaran semangat
pemuda pemudi lembah pegunungan Glenmore sebelum berangkat bekerja dan
bersolek terlebih dahulu meski bekerja di bawah terik matahari, d) Ngrayung yang
bermakna lebih mengutamakan aspek teknis kualitas gerakan seperti keluwesan,
koordinasi, dan unsur-unsur estetis lainnya, e) Prepegan yang bermakna di mana manusia harus mempertimbangkan setiap perbuatan yang akan dilakukannya tanpa
perlu terburu-buru atau tergesa-gesa, f) Pajuan 1 yang bermakna hanya sebagai
gerakan transisi yang menjembatani gerakan selanjutnya, g) Sabetan-Ukel yang
bermakna penggambaran peran laki-laki dan perempuan yang seimbang, h)
Pengiling yang bermakna pentingnya disiplin, ketepatan waktu, dan penggunaan
waktu dengan bijaksana, i) Ngaso yang bermakna dominasi mimik wajah dan body
language yang menunjukkan ekspresi kelelahan setelah bekerja di ladang tebu.

Contribution
Nama Dosen Pembimbing
NIDN/NIDK
UNSPECIFIED
PRATAMA, ADITYA DIMAS
NIDN0709028806

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Keywords/Kata Kunci: Representasi Makna, Gerakan, Tari Sakarosa, Beyond Human Communication
Subjects: 800 Literature and Rhetoric
Divisions: Faculty of Social and Politics Science > Department of Communication Science (S1)
Depositing User: Adisti Yuliawati | adistiyuliawati88@gmail.com
Date Deposited: 15 May 2025 06:58
Last Modified: 15 May 2025 06:58
URI: http://repository.unmuhjember.ac.id/id/eprint/24974

Actions (login required)

View Item View Item