Istinaroh, Nurul (2019) Analisis Kadar Protein Pada Tahu Putih, Tahu Susu Dan Tahu Bulat. Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Jember.
Text
Artikel.pdf Download (901kB) |
|
Text
PENDAHULUAN.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (277kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (423kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (343kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (660kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (267kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (671kB) |
Abstract
Tahu yang diperdagangkan di pasar memiliki berbagai variasi bentuk, ukuran, nama dan berciri khas. Akhir-akhir ini variasi bentuk dan nama tahu bertambah yaitu tahu susu dan tahu bulat. Sehingga perlu untuk menganalisis kadar protein pada variasi tahu yang baru yang dijual di pasar Jember, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai uji keadaan tahu, pengamatan visual perubahan warna ekstrak tahu yang dicampur reagen Biuret dari biru menjadi ungu, perubahan absorbansi pada spektrofotometer akibat perubahan warna dan mengetahui kadar protein tertinggi diantara tahu putih, tahu susu dan tahu bulat, serta membantu masyarakat untuk memilih tahu berdasarkan kadar proteinnya sesuai dengan kebutuhan protein harian. Analisis kadar protein menggunakan metode biuret dengan spektrofotometri UV-Vis dan larutan standar protein yang digunakan adalah larutan BSA (Bovine Serum Albumin). Absorbansi yang didapat dianalisis dengan menggunakan kurva regresi linear dari absorbansi larutan standart BSA dengan panjang gelombang maksimum. Pada uji keadaan yaitu bau, rasa, warna dan penampakan tahu putih, tahu susu dan tahu susu menunjukkan hasil normal sesuai dengan syarat mutu tahu SNI 01-3142-1998. Pengamatan visual ekstak tahu yang dicampur dengan reagen Biuret, ekstrak tahu susu berwarna ungu lebih gelap dibandingkan dengan ekstrak tahu putih dan tahu bulat. Ekstrak tahu putih berwarna ungu paling terang. Pemindaian larutan standar BSA 3% pada panjang gelombang 400-800 nm didapatkan panjang gelombang maksimum 540 nm dengan absorbansi 176. Hasil absorbansi ekstrak tahu susu, tahu bulat dan tahu putih pada panjang gelombang 540 nm adalah 184, 180 dan 179. Absorbansi tertinggi ada pada tahu susu dan absorbansi terendah pada tahu putih. Hasil absorbansi disubstitusikan pada persamaan yang didapat pada kurva regresi linear larutan standar BSA yaitu y = 0,001x+0,172 memberikan hasil kadar protein tahu per 100 g yaitu tahu putih sebesar 7 %, tahu susu sebesar 12 % dan tahu bulat sebesar 8 %. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan pengamatan visual terhadap warna, ekstrak tahu susu berwarna ungu paling gelap. Pengukuran absorbansi dengan spektrofotometer, absorbansi ekstrak tahu susu paling tinggi dibandingkan ekstrak tahu putih dan tahu bulat yaitu sebesar 0,184 . Kadar protein tahu susu adalah yang paling tinggi dibandingkan tahu putih dan tahu bulat yaitu sebesar 12 %.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Subjects: | 600 Technology and Applied Science 600 Technology and Applied Science > 630 Farm, Farming |
|||||||||
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agrotechnology (S1) | |||||||||
Department: | S1 Agroteknologi | |||||||||
Depositing User: | Dinda Novitasari | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Date Deposited: | 07 Dec 2020 03:13 | |||||||||
Last Modified: | 07 Dec 2020 03:13 | |||||||||
URI: | http://repository.unmuhjember.ac.id/id/eprint/7175 |
Actions (login required)
View Item |